Library Guides

APA Style 6th Edition


Penulis Panduan

Faizuddin Harliansyah

  • Research Librarian, Scholarly Communication Librarian, Information Literacy Librarian, Collection Development Librarian
  • faiz@uin-malang.ac.id
  • 0341 573411
Sekilas tentang APA style 6th edition
American Psychological Association (APA) style merupakan gaya atau model pengutipan dan perujukan (citation style atau referencing style) dalam penulisan ilmiah yang dikembangkan oleh American Psychological Association (APA). APA menerbitkan secara resmi style ini pertama kalinya pada 1929. Saat ini, edisi terbaru APA style adalah 6th edition, yang diterbitkan pada 2010 dengan judul Publication Manual of the American Psychological Association.  Kemudian pada 2012, APA secara khusus juga menerbitkan APA Style Guide to Electronic References yang secara rinci menguraikan standard pembuatan sitasi dan referensi untuk berbagai jenis bahan pustaka dalam bentuk electronic, yang umumnya dipublikasikan melalui media World Wide Web (WWW).

APA Style ini termasuk yang banyak digunakan di dunia akademik. Banyak universitas dan jurnal ilmiah mengadopsinya sebagai standard pengutipan. Pada perkembangann selanjutnya, APA Style ini tidak hanya digunakan oleh bidang psikologi, namun juga bidang-bidang keilmuan lainnya, terutama ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
 
Pembahasan bab ini sepenuhnya merujuk kepada kedua buku di atas. Bab ini merupakan ikhtisar dari bab-bab buku tersebut yang membahas tentang citation atau referencing style. Sistematika pembahasan bab ini tidak sepenuhnya merefleksikan buku-buku tersebut. Untuk pengkajian lebih dalam, sangat disarankan untuk merujuk langsung kedua buku tersebut di atas.

APA Style dapat dikelompokkan ke dalam kategori author-date atau in-text-name referencing style. Dalam model ini, ada dua bagian yang wajib ada, yaitu
  • In-text citations (kutipan di dalam teks)
  • List of references (daftar rujukan di bagian akhir naskah)
In-text citations (kutipan di dalam teks)
Dalam APA Style, in-text citations (kutipan dalam teks) terdiri dari 3 elemen, yaitu:
  • Nama akhir (last name) pengarang (author)
  • Tahun terbitan
  • Halaman atau paragraf dokumen atau sumber kutipan
Dua elemen pertama harus selalu ada, sedangkan yang terakhir ditambahkan hanya bila dipandang perlu, yaitu ketika sebuah kutipan bersifat spesifik sehingga perlu ditunjukkan juga lokasi informasi yang dikutip (halaman, paragraf, section, dan semacamnya) kepada pembaca.

In-text citations, membahas ketentuan cara menampilkan ketiga elemen di atas (nama pengarang, tahun terbit, dan juga halaman) sebagai kutipan dalam sebuah teks atau naskah. Beberapa ketentuan tersebut dibahas dalam bagian Gaya Kutipan.
List of references (daftar rujukan di bagian akhir naskah)
Daftar rujukan (list of references) memuat daftar berbagai sumber yang dijadikan rujukan dalam berbagai jenisnya (jurnal ilmiah, buku, ensiklopedi, makalah konferensi, kamus, wawancara, dan lain-lain). Dalam penulisan ilmiah di Indonesia, bagian ini biasanya diistilahkan dengan ‘daftar rujukan’ atau ‘daftar pustaka’. Sedangkan dalam teks-teks berbahasa Inggris, paling tidak, ada tiga istilah yang biasa digunakan, yaitu references, bibliography, atau works cited. APA Style menggunakan istilah references.
 
APA Style mempunyai prinsip-prinsip dan ketentuan-ketentuan dalam pembuatan daftar rujukan (references). Setiap jenis referensi mempunyai model penulisan yang berbeda. Hal itu salah satunya disebabkan setiap jenis referensi mempunyai elemen informasi yang berbeda sehingga berbeda pula ketentuan-ketentuan struktur penulisannya dalam daftar rujukan.
Jenis-jenis gaya pengutipan (in-text citation) dalam APA
Bab ini (Mengutip Sumber Referensi) sepenuhnya merujuk kepada sub-bab “Citing References in Text, bab “Crediting Sources” dalam Publication Manual of the American Psychological Association  (6th edition).

Dalam APA Style, in-text citations (kutipan dalam teks) terdiri dari 3 elemen, yaitu:
  • Nama akhir (last name) pengarang (author)
  • Tahun terbitan
  • Halaman atau paragraf dokumen atau sumber kutipan
Dua elemen pertama harus selalu ada, sedangkan yang terakhir ditambahkan hanya bila dipandang perlu, yaitu ketika sebuah kutipan bersifat spesifik sehingga perlu ditunjukkan juga lokasi informasi yang dikutip (halaman, paragraf, section, dan semacamnya) kepada pembaca.

Bagian ini, in-text citations, membahas ketentuan cara menampilkan ketiga elemen di atas (nama pengarang, tahun terbit, dan juga halaman) sebagai kutipan dalam sebuah teks atau naskah. Beberapa ketentuan tersebut dibahas di bawah ini.
 
Pengarang disebut dalam parenthesis (tanda kurung)
Bila pengarang tidak disebut dalam atau tidak menjadi bagian dari kalimat, cantumkam dalam tanda kurung nama pengarang, diikuti tahun terbit, dan halaman (ketiga elemen tersebut dipisah dengan tanda koma). Pencantuman halaman diperlukan jika kutipan Anda memuat informasi yang sangat spesifik yang terletak dalam suatu halaman tertentu. Contoh:
 
Penasehat pemerintah Belanda untuk urusan kesiswaan memperkirakan bahwa jumlah mahasiswa Hindia di negeri Belanda pada akhir 1924 sekitar 673 (Ingleson, 1979, p. 3)
Pengarang disebut dalam kalimat
Bila nama pengarang disebut dalam atau menjadi bagian dari kalimat, ikuti nama pengarang dengan tahun terbit dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh:
 
Dalam salah satu studinya, Pabottingi (1982) menguraikan peran intelektual Indonesia pada masa sebelum Revolusi Kemerdekaan 1945.

Menurut Latif (2005, p. 674), pada awal 1970an, pembedaan antara kategori ulama dan intelektuil mulai kabur seiring diperkenalkannya banyak pelajaran umum di sekolah/universitas agama.
Pengarang: 2 sampai 5
Bila sumber referensi mempunyai dua sampai lima pengarang, cantumkan semua nama akhir pengarangnya. Gunakan tanda & sebagai pengganti kata ‘and.’ Contoh:
 
Dalam sebuah penelitian diungkapkan bahwa sebagian besar anak (72%) melakukan kegitan membaca rata-rata kurang dari tujuh jam perminggu atau tidak sampai satu jam per hari (Susilowati, Muniroch, Budianto, & Sari, 2011)

Jika nama pengarang diletakkan dalam parenthesis, maka gunakan tanda & sebagai pengganti ‘and.’ Contoh:
 
Tentang pemanfaatan waktu luang untuk membaca anak-anak perkotaan, studi yang dilakukan oleh Susilowati, Muniroch, Budianto, dan Sari (2011) menemukan sebagian besar anak (72%) melakukan kegitan membaca rata-rata kurang dari tujuh jam perminggu atau tidak sampai satu jam per hari.

Setelah mencantumkan satu kutipan pertama dari sumber yang terdiri dari tiga, empat atau lima pengarang, maka kutipan kedua dan selanjutnya cukup mencantumkan nama akhir pengarang pertama diikuti dengan kata ‘et al’. Contoh:
 
Di mata anak-anak, kehadiran berbagai permainan elektronik dianggap lebih menyenangkan dan menghibur disbanding kegiatan membaca buku atau majalah (Susilowati et al., 2011) Namun kalau hanya mempunyai dua pengarang, maka kedua pengarangnya harus selalu dicantumkan.
Pengarang: 6 atau lebih
Bila sumber rujukannya ditulis oleh enam orang atau lebih, maka cantumkan hanya nama akhir pengarang pertama diikuti dengan kata ‘et al’. Contoh:
 
Di saat penjualan buku stagnan, penjualan novel dan komik justru mengalami lonjakan besar dari pertumbuhan 30% menjadi 200% (Davies et al., 2010).
Pengarang: berupa organisasi atau institusi
Organisasi atau institusi disebut sebagai pengarang (author) dalam arti sebagai penanggung-jawab intelektual atas suatu karya ilmiah, sastra atau seni. Cantumkan nama lengkap organisasi atau institusi diikuti tahun terbit dalam tanda kurung. Contoh:
 
Tingkat kepuasan publik pada Presiden SBY terus menurun sejak bulan Juli 2009 (yang mencapai tingkat tertinggi) sampai bulan Oktober 2010 (titik terendah) (Lembaga Survei Indonesia, 2010, p. 40)

Jika organisasi itu sangat terkenal dan mempunyai nama singkatan resmi dan terkenal, maka untuk kutipan kedua dan selanjutnya dapat menggunakan nama singkatan tersebut sepanjang Anda yakin pembaca akan mengetahuinya.
Indirect source (sumber tidak langsung)
Jika Anda merujuk kepada suatu sumber yang Anda ketahui dari membaca karya orang lain dan tidak dapat mengaksesnya secara langsung, maka gunakan frase ‘as cited in’ (artinya ‘sebagaimana dikutip dalam’), kemudian diikuti dengan nama pengarang sumber yang Anda baca dan tahun terbit, serta halaman. Contoh:
 
... (Farrow, 1968, as cited in Ward & Decan, 1988, p.65)
Pengarang: 2 atau lebih dan bernama-akhir sama
Bila Anda mempunyai dua sumber rujukan atau lebih yang ditulis dua pengarang atau lebih yang berbeda dan mempunyai kesamaan nama akhir, ikutkan selalu inisial nama pertama mereka. 

Sebagai contoh, dalam bagian atau paragraf tertentu paper Anda mengutip bukunya Rizal Mallarangeng. Kemudian, di bagian lain dalam paper Anda juga mengutip buku lain yang ditulis oleh Andi Mallarangeng. Maka dalam pengutipannya harus diikutkan inisial nama pertama mereka:   tulislah selalu R. Mallarangeng untuk Rizal Mallarangeng dan A. Mallarangeng untuk Andi Mallarangeng.
 
Menurut R. Mallarangeng (1999, p.10), negara yang lemah dan gagal akan mudah tergelincir kepada anarki, kekacauan, dan pada akhirnya akan semakin merendahkan tingkat kesejahteraan rakyat.
Sumber: 2 sumber atau lebih dikutip secara bersamaan
Bila Anda mendapatkan sebuah inspirasi atau ide dari suatu sumber dan ingin mencantumkan dalam sebuah kutipan secara bersamaan, atau mendapatkan data atau informasi dari sumber yang berbeda tapi menyatakan hal yang sama, maka tampilkan secara berurutan dalam tanda kurung dan masing-masing dipisah tanda semicolon (;). Contoh:
 
Budi Utomo bersikap sangat konservatif dan tidak memiliki maksud untuk mendirikan sebuah bangsa dalam artian luas, tetapi hanya dalam artian nasionalisme Jawa yang dangkal (Van Niel, 1970, p. 56; Furnival, 1940, p. 243)
Pengarang tidak diketahui
Jika nama pengarang atau editor tidak bisa diidentifikasi, maka gunakan satu atau dua kata yang penting dari judul sumber rujukan dan berikan tanda kutip atau quotation mark (“…”). Contoh:
 
Homeschooling merupakan pendidikan eksklusif, elitis, dan asosial (“Education Reform”, 2007).
Email, surat, wawancara
Sumber semacam ini tidak dicantumkan dalam list of reference (daftar bahan pustaka) di akhir tulisan karena pembaca biasanya tidak bisa mengakses secara langsung sumber-sumber seperti ini. Namun Anda tetap harus mencatumkan kutipannya. Contoh:
 
UIN Maliki Malang mempunyai ‘pohon ilmu’ yang merupakan refleksi integrasi ilmu dan agama... (Professor I. Suprayogo, personal communication, April 16, 2011)
Referensi elektronik (non-cetak)
Mengutip informasi dari sumber-sumber elektronik (non-cetak) sama prinsipnya dengan mengutip sumber-sumber tercetak (printed).  Bila sumber rujukan berupa file pdf dan mempunyai halaman, maka cantumkan halaman bila perlu. Bila sumber rujukan mempunyai nomor paragraf, maka gunakan istilah ‘para’ (singakatan dari paragraf) atau tanda ¶ sebagai pengganti halaman. Contoh:
 
… (Bernes-Lee, 2010, para. 5) atau … (Bernes-Lee, 2010, ¶ 5)
Penulis Panduan

Faizuddin Harliansyah

  • Research Librarian, Scholarly Communication Librarian, Information Literacy Librarian, Collection Development Librarian
  • faiz@uin-malang.ac.id
  • 0341 573411
Penulis panduan

Faizuddin Harliansyah

  • Research Librarian, Scholarly Communication Librarian, Information Literacy Librarian, Collection Development Librarian
  • faiz@uin-malang.ac.id
  • 0341 573411
Buku tercetak
Elemen-elemen data yang harus ada dalam buku tercetak (printed) terdiri dari: Pengarang, judul buku, tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit. Contoh:
 
Borgman, C. L. (2010). Scholarship in the digital age: Information, infrastructure, and the Internet. Cambridge, Mass.: MIT Press.
 
Jackson, L. (2014). Muslims and Islam in U.S. education: Reconsidering multiculturalism. New York: Routledge.
Buku yang berversi elektronik saja
Apabila Anda merujuk ebook yang tersedia secara online, maka informasikan identifiernya (URL). Letakkan identifier setelah judul ebook dengan diawali frase ‘Retrieved from’. Contoh:
 
Casey, M., & Stephens, M. (2014). The transparent library. Retrieved from http://tametheweb.com/wp-content/uploads/2014/03/TheTransparentLibrary2.pdf
 
Hou, H. T. (Ed.). (2012). New research on knowledge management models and methods. Retrieved from http://www.intechopen.com/books/new-research-on-knowledge-management-models-and-methods
Buku multivolume
Untuk buku yang terdiri dari beberapa volume, informasikan jumlah volume dengan meletakkanya setelah kalimat judul dan diberi tanda kurung. Contoh:
 
Hodgson, M. G. S. (1974). The venture of Islam: Conscience and history in a world civilization (Vols. 1-3). Chicago: University of Chicago Press.
Artikel Tanpa DOI
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer luctus orci nec auctor lacinia. Nunc ac dolor vel massa aliquet sollicitudin. Quisque enim quam, suscipit ut nisi et, dignissim malesuada quam. Sed et nunc hendrerit ipsum malesuada aliquet nec quis arcu. Nunc mattis, odio in pharetra dapibus, mi sapien convallis magna, et pharetra justo orci a neque. Nunc facilisis vulputate finibus. Vestibulum ac nibh non sem consectetur ullamcorper nec quis tellus. Ut a elit venenatis, fermentum massa vel, dapibus sem. In commodo, arcu nec consequat sodales, est ante pharetra risus, id egestas tellus diam at sapien. Aenean tincidunt felis at nunc accumsan gravida. Sed ultrices at nulla id ullamcorper. Suspendisse consequat leo et aliquet molestie. Morbi sit amet viverra lacus, et lacinia tortor. Sed viverra lectus at ornare ultricies.
Artikel Tanpa DOI
Need help? Ask an expert.
  • ari.zuntriana@uin-malang.ac.id
    Ari Zuntriana
    Social Media Research
    Research Librarian, Scholarly Communication Librarian, Information Literacy Librarian, Collection Development Librarian
    Subjects: Social Media Research ...
  • mufid@uin-malang.ac.id
    Mufid Mufid
    Library Management System
    Director of University Library, Research Librarian, Scholarly Communication Librarian, Information Literacy Librarian, Collection Development Librarian
    Subjects: Library Management System ...
  • faiz@uin-malang.ac.id
    Faizuddin Harliansyah
    Clinical Psychology
    Research Librarian, Scholarly Communication Librarian, Information Literacy Librarian, Collection Development Librarian
    Subjects: Clinical Psychology ...

Enhanched by Central Library